Hari ini adalah ujian skill lab praktek akuntansi yang di mulai jam 17.00 sore. Seketika saya berangkat ke kampus. Setibanya disana, saya langsung menuju kantin, ternyata masih belum banyak rekan-rekan saya yang sampai disana. Hanya beberapa saja, tidak sampai 5 orang. Ketika sedang duduk dengan menyilangkan satu kaki ke kaki lainnya (gayanya udah kaya orang bener), saya merasakan getaran yang berada di sebelah paha kanan saya: "Brrrrttt". Seketika saya kaget. Gak ding, biasa aja.
Ternyata itu getaran dari Hp saya yang berarti ada BBM masuk.
Saya ambil Handphone dari saku kanan saya, kemudian saya cek, saya pirit pelan-pelan (udah kaya main gaple aja piritan), dan ternyata isinya dari
Di ruang ujian ternyata kondisi kelas sudah ramai, kemudian saya melihat-lihat tempat duduk, seketika saya memilih tempat duduk mana yang beruntung yang akan saya duduki.
Akhirnya saya memilih tempat duduk kedua paling depan, Wuih.. udah kaya orang bener aja ujian duduk paling depan. Sebetulnya ini karena pengaruh teman saya yang bernama Fandi. 'Tha, disini aja duduknya, nanti kerja sama' cetus Fandi. 'Ga di belakang aja Fan? Ini tempat duduk paling depan rawan kena tegur dosen loh!' Timpal saya balik. Dengan penuh plin-plan dia jawab: 'Oh iya ya.. yaudah deh gue pindah ke belakang aja kalo gitu.' Saya: '........'
'Anak SD yang baru belajar nyontek juga tau kalau mau kerja sama duduknya di belakang.' Seru saya dalam hati.
Kemudian saya melihat Fandi duduk paling pojok dibelakang dengan rekan-rekan saya yang lain yang ikut pindah semua ke belakang. Jadi mendadak kosong gini bangku depan. Yasudahlah.
suasana kelas
bukan gambar sebenarnya
Saya duduk di kursi baris ke-3 pojok kiri. Sementara ujian telah dimulai, sempat ngaret sebentar. Yang tadinya jam ujian pukul 17.00 sore, baru di mulai pukul 17.40 sore. 'Gilee, ngaret gak nanggung-nanggung sampai 40 menit, gak sekalian aja ujiannya habis buka puasa' Celetuk rekan saya mengeluh. 'Iya, malah gue udah buru-buru kesini, gak sempet dandan, takut telat' Seru rekan saya yang perempuan. Sekejap situasi di kelas kami jadi mendadak Rumpi penuh dengan keluhan.
Tidak terasa, Adzan maghrib telah berkumandang. Sementara saya gak bawa air minum buat buka puasa, akhirnya saya minum air teh yang dibawa teman saya. Alhamdulillah.
Tapi disini, ada sesuatu yang membuat kami semua sirik. Dosen pengawas kami, dengan enak dan nikmatnya dibawain Kolak oleh OB kampus. Di anterin gitu. Terus makan deh di meja tempat dia ngawasin. Enak banget!
Rona-rona wajah penuh iri & dengki menyelimuti mahasiwa dan mahasiswi yang sedang mengerjakan soal akuntansi yang lumayan ngejelimet itu.
Tidak lama dosen makan Kolak, beliau keluar kelas untuk Solat. Sementara saya ke belakang bercengkrama sekaligus diskusi tentang materi soal. *mumpung gak ada dosen*
Nah, disini hal heboh terjadi, teman saya kebetulan membawa sebotol Big Cola, seperti yang terjadi biasanya, satu botol big cola diminum rame-rame. #indahnyaberbagi
segarnya big cola
Kebetulan ada satu buah aqua gelas yang sudah di carik atasnya, untuk dijadikan wadah minum big
cola. Jadi, kita minum seakan-akan pakai gelas gitu.. Pakai Aqua gelas yang biasa dibandrol dengan harga Rp. 500,- perak per buah.
Kebetulan saya menjadi orang pertama yang minum, 'Glek-glek-glek...Ahhhh..'
Setelah itu rekan saya cewek bernama: sebut saja namanya Fani, single, wanita, 21 thn. Ingin minum juga. 'Woy bagi dong, gue juga haus nih.' padahal dia kaga puasa.
Saat itu botol Big Cola sedang berada di tangan Fandi, yang dengan Iseng mengocok-ngocok Big Cola sehingga sodanya ngumpul. Lalu dia melemparkannya ke Fani. 'Nih Fan!' Seru Fandi sambil senyum iblis.
Fani menerima lemparan dengan sigap, tanpa berpikir panjang dia membuka tutup botol big cola yang sebelumnya sudah di kocok-kocok sama Fandi. dan.... BYARRRRRR!
Tumpah semua soda Big Cola yang meledak membasahi: Baju Fani, Kertas Ujian Fani, Sampai Meja, Lantai, kena semua akibat tumpahan soda dari Big Cola.
Sekejap wajah Fani memelas, lalu pucat, seperti orang yang buru-buru ke toilet karena ingin boker, pas sampai toilet, ternyata kaga ada air. Ya gitu deh.
Seketika ruang kelas serentak ramai penuh tawa karena melihat Fani yang begitu menderita terkena tumpahan Big Cola.
Kemudian Fani marah: 'Ah lo jail banget sih Fan (fandi), untung aja lo tahun depan mau nikah, kalo engga udah abis lo..'
Saya ga ngerti kenapa Fani ngomong begini, dan apa korelasinya dengan ulah Fandi yang iseng tadi. Sampai sekarang pernyataan ini masih menjadi misteri.
Lalu Fandi bilang sambil tertawa terbahak-bahak: 'Ahahahaha... elo sih lagian ga sabaran.' Jawab Fandi dengan raut wajah tanpa dosa.
Setelah kejadian absurd tadi, kami ber-tiga. Saya (Tatha, Fandi & Raffi) pergi ke mushola kampus untuk solat magrib.
Setelah solat magrib, pikiran absurd Fandi pun muncul: 'Eh Bro, kita makan diluar yuk!' Raffi menjawab: 'Ah, Gile lo Fan, kita kan lagi ujian.. Kalo nanti kelamaan trus dimarahin dosen gimana?' Saya pun ikut meng-iyakan dengan jawaban Raffi. Kemudian Fandi menimpa balik: 'Udah tenang aja, dosennya baik kok, lagian ujiannya keliatan agak santai. Udah pokoknya kita makan yuk, perut gue udah laper!'
Karena kita berdua juga laper, akhirnya kita meng-indahkan ajakan sesat Fandi ini. #menujuwarungpecelayam
ilustrasi warung pecel & soto dekat kampus
Fandi: Pak, saya soto Ayam, nasi, minum nya es teh tawar ya!
Raffi: Saya juga sama. Soto ayam, nasi, pake es teh tawar!
Saya: Saya Pecel ayam, nasi, es teh tawar. Gak pake piring ya, Pak!
Tukang soto: Oke boss..
Gak lama, bapak-bapak nya bingung, 'Gak pake piring? hahaha bisa aja kalian..'
Melihat bapak-bapaknya agak linglung, kami pun tertawa.. :))
Kami bertiga makan dengan lahapnya di sebuah warung tenda, senda gurau tertawa ditemani suasana macetnya Ibukota. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukan pukul 18.50 WIG (Waktu Indonesia Bagian Galau). Serentak kami semua kaget. Hampir jam 19.00 Malam. Tapi kami belum kembali ke kelas. Setelah selesai makan, kemudian kami tidak lupa membayar makan-makanan kami. Baiklah ini penting.
Kami cepat-cepat menuju kampus dan menuju ruang kelas. Sesampainya di depan kampus, Fandi menerima BBm dari teman kami Muthia yang isinya kira-kira begini: 'Fan, cepetan ke kelas, dosennya udah masuk daritadi, kalian ditanyain tuh..'
Seketika kampi pun kaget, deg-degan. Kemudian kami menuju lantai 5 ruang ujian.
Saya memencet tombol 'naik' Lantai 5 lift kampus kami. Disinilah kejadian Absurd kembali terulang.
Di dalam Lift:
Fandi: 'Eh, gimana nih.. nanti kira-kira kena omel gak ya?' cetus Fandi dengan penuh khawatir.
Raffi: 'Iya Fan, gara-gara elo sih nekat banget..!' jawab Raffi ngotot.
Saya: 'Yaudah deh. Biar adil, yang paling Tua, nanti yang masuk duluan ke dalam kampus'. Seru saya agar Fandi (yang paling tua) agar masuk duluan ke kelas. Supaya nanti kalau ditanya dosen, biar dia aja yang jawab duluan. HAHA.
Raffi: 'Bener Fan, nanti lo duluan ya yang masuk! lo kan yang Tua, dan yang ngajakin juga!
Ternyata Fandi tidak langsung meng-indahkan saran picik kami berdua.
Fandi: 'Enak aja, gak adil ah. Gue gak mau. Gini aja biar adil.....'
Saya gak nyangka Fandi akan mengeluarkan Ide konyol ini.
Fandi: '.....Biar adil kita GAMBRENG!!!'
Fandi, cowok tulen dengan umurnya yang menginjak ke-27 tahun, yang berencana menikah tahun depan, ngajak GAMBRENG?!! what the hell?!!
Sebagai orang yang paling tua, seharusnya dia punya sifat leadership..
Sebagai orang yang lebih tua, dia seharunya mengerti perasaan kami..
Sebagai orang yang lebih muda, kami menghormati Ide dari orang yang lebih tua..
Sebagai orang yang lebih muda, kami pun setuju dengan Idenya...
#Gubrak
Sampai akhirnya kami tiba di lt.5
Kami pun sepakat untuk Gambreng, bagi yang keluar duluan, dia yang jalan belakangan. Sampai akhirnya: HOMPIMPA GAMBRENG!! tinggal Saya dan Fandi. Karena Raffi sudah keluar duluan ketika Gambreng tadi!
Singkat cerita setelah saya adu suit dengan Fandi, dengan hasil akhir yang dimenangkan oleh Fandi dengan skor 3-1. Maka dengan ini telah ditentukan kalau saya lah yag jalan duluan masuk ke ruang kelas.
Saya dengan pedenya jalan ke ruang kelas sementara Raffi dan Fandi mindik-mindik kaya orang ketakutan berharap saya menjadi tameng mereka.
Ternyata sampai ruang kelas saya langsung nyelonong masuk, karena dosennya sedang melayani pertanyaan mahasiswi di depan mejanya~
Dan alhasil, kejadian yang dikhawatirkan sebelumnya itu tidak terjadi sama sekali. HAHAHA
Akhirnya kami kembali mengejerjakan soal praktek Akuntansi sampai pukul 20.00 (WIB) malam.
Tamat~
Tertanda
Guesst Tatha