Minggu, 27 Oktober 2013

Memberi itu mudah, bisakah kita menerima?

Haloo.. Selamat Siang

Apa kabar blog saya ini?
Sudah satu bulan lebih saya tidak curhat menulis disini. Dikarenakan kesibukan yang tak kunjung usai. Tugas kuliah yang menumpuk, target pekerjaan yang harus dipenuhi yang membuat saya menguras bak mandi pikiran.

Siang ini pada hari senin, saya menulis tepat di depan laptop di meja kerja saya, entah.. mood dari mana, tiba-tiba terbesit begitu aja pengen ngeblog.
Ketika saya buka blog saya ternyata, udah banyak sarang laba-laba.. Pas saya buka halaman utama ada gelandangan tidur, karena udah lama gak saya buka.

Kali ini saya ingin share tentang 'Ikhlas'.

Pelajaran hidup yang katanya paling sulit itu memang belajar ikhlas, berdasarkan polling LSR (lingkaran Survey Remaja) menunjukkan kalau belajar mengikhlaskan sesuatu itu adalah hal yang sulit. Contohnya: mengikhlaskan kepergiannya. #loh
Yaa.. itu hanya sebagian contoh kecil dari beberapa hal yang patut diikhlaskan, seperti di lingkungan kerja, apabila diputus kontrak atau terjadi PHK apakah kita bisa menerima? Tanpa harus bersuudzon terhadap perusahaan yang telah memberi kita sandang, pangan, papan?
Padahal belum tentu ketika bekerja kita memberikan kekuatan penuh untuk perusahaan, lalu kenapa kalau seandainya kita dapat PHK atau tidak diperpanjang kontrak marah?
Apalagi kalau kerja males-malesan minta kenaikan UMP.

Ketika kita bersedekah, bisa saja kita ikhlas memberikan sebagian rezeki kita kepada yang miskin, ketika kita mendapat Gaji kita sumbangkan hingga 10% dari penghasilan, karena keyakinan kita kepada Nya karena DIA yang akan membalas semua amal-amalan kita.
Nah, Seandainya kalau DIA memberikan KETENTUAN yang menguji kita, bagaimana? apakah sanggup kita menerima? kebanyakan tidak. *istigfar*
Maka sering ada istilah begini: 'Yang terbaik untuk kita, belum tentu yang terbaik bagi Nya'
Ketentuan dari Nya itu bisa hal apa aja yang membuat kita sulit menerima, apapun itu. Pernah gak kalian ngerasain?
Sering kali kita menyalahkan keadaan, ya gara-gara inilah, gara-gara itulah. Sehingga kita sendiri jadi pusing akibat ketidakikhlasan pada suatu hal tersebut. Padahal, sebenarnya itu ujian dari Nya loh, karena yang menerima itu hanya orang-orang terpilih, dan kalau kita bisa melewatinya itu akan menaikkan derajat kita dihadapan Nya. Di hadapan Nya, bukan dihadapan manusia. Sadar atau tidak sadar.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa saling mengingatkan bagi saya sendiri dan pembaca, semoga kita diberikan kekuatan agar bisa mengikhlaskan apa yang sudah menjadi  ketentuan dari Nya. Amin



Senin, 02 September 2013

I am tired of this habit, a habit that hinders my goal.
I already know it just made ​​all my dreams delayed, but still do.

I feel, changing habits is not as easy as turning the palm of the hand. It's like trying to write with my left hand while I used to use the right hand.

Oh God, give me strength so that I can change my habits, because you really only almighty give strength to the people.

Selasa, 20 Agustus 2013

Tentang dia. (just joke)

Malam-malam begini tiba-tiba pengin menulis beberapa kegelisahan sama cewek. Cewek disini artinya luas ya. Bukan pacar saya. Karena saya sendiri Jomblo masih sendiri. #MODUS
Namun, cewek disini bisa berarti teman, sahabat, atau mantan kekasih ketika masih menjalani hubungan. Sebenarnya dalam tulisan ini ada 'Sense of humor' ya. Jadi, bagi yang merasa dirinya cewek, jangan tersinggung, walaupun bagi kalian nggak semua cewek pasti kaya gini. Tapi yang pasti menurut saya, kalau kalian nggak kaya gini, ke-cewe-an kalian patut dipertanyakan (?) hehe

Sebagian cowok terbesit pertanyaan:
'Kenapa cewek seneng banget menindas cowok dengan kode-kode yang membuat kita menduga-duga, kemudian menerka-nerka, apabila terkaan kita salah, mereka ngambek, atau dalam bahasa bahasa inggrisnya 'crangky' atau dalam bahasa sunda disebut 'pundung'. Itulah cewek. Kenapa sih cewek kaya gitu?

Saya sendiri pernah menjalani hubungan dengan cewek ketika itu, atau dari cerita beberapa teman-teman dekat saya mengenai sifat-sifat cewek yang suka mengintimidasi para cowok ketika lagi jalan bareng.
Semisal, saya lagi jalan berdua gitu ya dengan pasangan, atau teman saya. 
Nah, kemudian teman saya yang cewek ini laper, lalu dia melihat restoran pecel lele. Dia pasti gak akan bilang: "Aku laper, aku pengen banget pecel lele, makan yuuuk!" 99,8% dia gak akan bilang begitu.
Yang dia bilang pasti begini: 'Gila ya, kita udah lama gak makan pecel lele!' #kode #laper

Kemudian, ketika cuaca panas terik, misalkan teriknya seperti di gurun pasir, lalu dia (teman/pasangan) kita  kepengen es krim, pasti dia gak akan bilang: "Sayang, aku mau es krim!" Pasti dia gak akan bilang begitu.
Yang dia bilang pasti begini: "Aduh..Panas banget yaa...!" #kode #pengeneskrim
Kenapa begitu? Kalau kalian bilang: "Panas ya..!" kita sebagai cowok kan ga tau kalian maunya apa. Apa mau disemprot? mau ditiup? mau dikipasin? Kita kan ga tau.
Lalu ketika kita gak peka terhadap kode-kode ini, kalian akan marah dengan mengatakan: "cowok itu gak pengertian" atau "cowok itu gak pernah peka" dll..
Hingga saat ini, cowok-cowok di dunia belum menemukan jawaban yang pas untuk kalimat di atas.

Kemudian ketika cewek itu bete kepada cowok, mereka pun gak pernah jujur sama kita kaum cowok. Misal kalau kita salah menduga-duga keinginan mereka. Kemudian cowok bertanya: "Sayang, kamu kenapa? kamu lagi bete ya?"
Cewek, kalau lagi bete gak pernah mau ngaku: "GPP...!" begitu kata cewek.
Lalu dengan raut penasaran si cowok kembali bertanya: "Sayang, kalau lagi kayak gini keliatannya kamu lagi bete ya?"
Lalu dengan entengnya cewek menjawab: "Pikir aja sendiri...!!"
Cowoknya bengong serba salah.
Si cowok belum menyerah untuk bertanya keadaan ceweknya itu, kemudian kembali menanyakan: "Yaampun sayang, kalau kamu jawab begitu aku ga tau kamu gimana dan maunya apa? sebenernya apa salah aku sama kamu?"
Lalu dengan wajah cemburut cewek kembali menjawab: "Kamu gak pernah mengerti aku...!" sambil menunjuk ke wajah si cowok.
Si cowok: ".........." Speechless.

Saya sendiri pernah jalan berdua dengan seorang cewek di salah satu mall di Bandung, saat itu kita sedang mencari restoran untuk makan, sambil jalan lalu dia bilang: "Kamu jadi cowok yang inisiatf dong! kalau kita mau makan kamu rekomendasi tempat-tempat yang enak, jangan bilang terserah aku atau dimana maunya kamu aja.."
Pengalaman saya sendiri, dulu pernah saya ajak di tempat gado-gado: "Kita makan gado-gado yuk, atau makan kwetiau gimana?" saya sudah duga pasti jawabannya: "Engga ah, aku gak suka gado-gado dan ga pengin makan kwetiau." Udah ketebak. Karena cewek ini kurang suka makan kuliner Indonesia. Sedangkan saya? Pemakan segala. Makanan bule suka. Apalagi makanan Indonesia? I'm lovin it. *kok malah curhat?*
Jadi ketika cewek itu bilang kepada saya untuk memilih restoran supaya leibh berinisiatif, saya mengajaknya mencoba ke restoran Bakmie: "Kita makan Bakmie aja gimana? Kayaknya enak nih Bakmienya!" kata saya. Kemudian cewek itu menjawab: "Hmm. Bakmie ya? Kayaknya kurang enak deh. Yang lain aja ya?"
"Oke, gimana kalau junkfood?" Timpal saya balik. Kemudian cewek itu kembali menjawab: "Lagi gak kepengin junkfod nih.."
Dalam hati saya: "Ini sebetulnya maunya apa sih apa-apa ga mau?"
Akhirnya cewek itu dengan sendirinya bilang: "Kita makan Pizza aja yuuk, aku lagi pengin Pizza!"
Saya pun meng-iyakan: "okee... OKEEE!"
Akhirnya kita makan Pizza, seolah melupakan percakapan tentang berinsiatif tadi. *elus-elus dada*

Kemudian ketika kita menjalani suatu hubungan, cewek akan memaksa kita untuk mengingat semua tanggal! Tanggal pertama kali jadian, tanggal pertama kali kenalan, pertama kali datang ke rumah, 5 bulanan,  6 bulanan, 7 bulanan 5 hari, 6 minggu dll. Kalau kita lupa, kita akan dibetein dan dituduh seolah gak sayang. 
Sekarang pertanyaannya: Dari mana ukuran sebuah kasih sayang dengan mengingat sebuah tanggal? ada gitu korelasinya?
Misal saya punya peliharaan kucing, trus saya lupa tanggal pertama kali mandiin, tanggal pertama kali ngasih makan, 6 bulanan dia ngelahirin. Bukan berarti nggak sayang kan.. 
yang terakhir ini agak berlebihan. 

Kamis, 15 Agustus 2013

Jangan menyerah untuk jujur.

Dari beberapa hari yang lalu, saya menonton berita. Berita tentang kasus korupsi.
Yap, pasti sebagian ada yang sudah tau. Kasusnya adalah: Kasus Korupsi di BPP Migas.
Yang menarik disini adalah salah satu tersangka korupsinya adalah seorang yang bergelar: Professor. Beliau salah satu guru besar salah satu universitas terkemuka di Bandung.

Professor loh. Ini kan gelar pendidikan yang udah tinggi ya. Terus terang, saya penasaran apa motif sang professor ini melakukan korupsi? Sekedar hobi? untuk memperkaya diri?  Bokek? apalagi.. 

Untuk kesekian kalinya tersangka koruptor dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Mulai dari S1, S2, S3 sampai S cendol.. 
Apa mereka nggak sadar uang yang mereka ambil itu adalah uang haram? Uang yang mereka ambil lalu dinafkahkan kepada keluarga mereka itu adalah uang yang bukan haknya. 
Coba bayangin:
Anak anda makan dari hasil korupsi. Gimana?
Istri anda belanja untuk membiayai pendidikan anaknya dari hasil korupsi. Gimana?
Lalu sedekah, apa iya dari hasil korupsi? 
Apakah mereka gak sadar? wahai para koruptor..
Yang paling ngeri, koruptor dari pejabat yang berlatar belakang Agama. Itu udah lebih ngeri lagi..

Di lingkungan kerja saya juga ada.
Kami sebagai rekan kerja, seringkali membahas kasus-kasus korupsi yang sedang bergulir di Indonesia. Untuk mengisi obrolan pada jam-jam makan siang atau saat waktu luang bekerja.
Tapi mohon maaf, tanpa disadari, di lingkungan kantor pun banyak juga kegiatan korupsi-korupsi kecil.
Contohnya: Mark up.
Kantor saya saat ini adalah perusahaan distributor salah satu notebook lokal. Biasanya saat ingin mengadakan pameran, kita membuat material promosi, seperti: brosur, x-banner, parcell saat hari raya dll.
dari hal-hal kecil itu saja seringkali karyawan yang dipercaya membuat material tadi, berani mark up harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan material promo tersebut untuk memperkaya diri sendiri dengan dalih: "lumayan buat nambah ongkos, lumayan buat uang makan" dan yang paling ngeri lumayan apa: "lumayan buat beli susu anak."
Padahal ketika diskusi makan siang, terkadang kami membicarakan kebejatan para pejabat kita. Ini-itu dibilang parah. Apa kamu gak sadar? Kamu itu korupsi juga loh. Saya pernah mengingatkan dengan penyampaian yang halus kepada rekan-rekan kantor saya, bukannya saya sok suci atau gimana, walaupun kami berbeda keyakinan , tidak ada salahnya untuk saling mengingatkan, bukan? kita masing-masing punya kepercayaan masing-masing. Kita punya Tuhan. Masa gak percaya kalau Tuhan yang akan mencukupkan rezeki kita?

Tentu sekarang kita bebas berpendapat, kita bebas mengomentari tingkah para pejabat Koruptor di Indonesia ini. Tapi, jangan lupa dengan apa yang kita bicarakan itu sebagai cerminan buat kita sendiri. Seperti halnya menulis, tentu tulisan ini sebagai bahan intropeksi kepada penulis tersebut. Maka tidak heran kalau di al-qur'an banyak sekali penjelasan mengenai kemunafikan.
mudah-mudahan kita terhindar dari sifat yang seperti itu.

Lalu untuk di Indonesia sendiri. Pejabat koruptor itu biasanya yang berpendidikan tinggi. Kenapa bisa korupsi? Apa dulu waktu sekolah ga pernah di jarin sama gurunya kalau korupsi itu dilarang. Apa kurang penghsilannya? takut uang pensiunnya kurang? Gak ngerti.

Mungkin menurut saya. Sistem pendidikan di Indonesia terlalu memberikan materi yang formal. Harusnya sejak kecil, karena saat masih kecil yang paling penting, ketika sel otak sedang bertumbuh dengan pesatnya, agar tertanam pada pikirannya. Ditanamkan nilai-nilai norma yang membuat orang-orang sadar akan suatu perbuatan, sebab-akibatnya seperti apa. Mulai dari nilai-nilai sosial, dengan terjun langsung ke lapangan membantu orang-orang. Bukan hanya pelajaran teori, itu kurang efektif. Menurut saya ini penting. Agar ketika si anak nanti sudah besar, sudah tertanam jiwa-jiwa sosial pada anak ini. Apa mungkin anak yang jiwa sosialnya tinggi melakukan Korupsi? jangankan korupsi, dia makan sendirian aja sayang kalau ada orang disekitarnya belum makan. Karena apa? sedari kecil sudah diajarkan bagaimana hidup 'PRIHATIN.' Bagaimana dia peduli dengan sesamanya. Kalau dari kecil udah hidup enak, dimanjain sama orang tuanya. belajar, meraih gelar sarjana. Ya mungkin jadinya seperti itu. KORUPTOR.

Mudah-mudahan tulisan ini menjadi pengingat bagi pembaca dan saya sendiri. Percayalah kepada Tuhan karena DIA-lah yang maha mencukupkan. Yakin. Sebaik-baiknya rezeki adalah rezeki yang diberkahi keridhoan dari-Nya.

Wassalam.





Minggu, 11 Agustus 2013

Tips yang aman meninggalkan rumah saat lebaran untuk pulang kampung

Ketika menulis ini, saya sedang bermain laptop. Membaca berita, buka facebook, main twitter  and other things that I normally do via Internet are: playing games.
Lalu handphone Blackberry saya berbunyi: "Ting-tong" >> ini bunyi BBM masuk atau bunyi bel depan rumah? x_x
Baiklah, itu tadi becanda.
Ketika saya buka isi pesannya, ternyata jauh yang saya harapkan. Saya berharap ketika itu saya mendapat pesan minimal
'Met buka ya Tha' Dari calon gebetan
'Haloo Tha, Lagi apa? Kangen nih..' dari mantan calon gebetan.
'Haloo.. Test Contact.' Dari orang caper. (sudah biasa)
  
Tapi ternyata, saya mendapat pesan dengan tulisan seperti artikel berwarna ke-unguan, ternyata itu broadcast massage yang isinya: 
Tips aman meninggalkan rumah saat lebaran untuk pulang kampung:

Karena lebaran tahun ini saya tidak pulang kampung, saya mulai berpikir dan bertanya-tanya dalam hati saya:
- Kenapa orang ini mengirim pesan ini kepada saya?
- Apakah dia tidak tahu kalau tahun ini saya tidak pulang kampung?
- Apakah dia tidak mengerti perasaan saya karena rindu kampung halaman?
Andai dia tau kampung halaman saya, dia pasti bilang: 'Yee.. Pantes aja elo gak pulang kampung, orang tanah keliharan lo sendiri aja di Bekasi. Ya gak pulang lah..'
Kemudian sayapun speechless. 

Oke, tanpa banyak basa-basi. Mari simak:
Tips aman meninggalkan rumah saat lebaran untuk pulang kampung:

1. Kunci pintu, nyalakan tv dan radio cukup keras, letakkan sendal (sendal jepit disarankan) jangan yang bermerek seperti: nike, adidas, ardiles, yongki komaladi dll karena rentan resiko Curandal (pencurian sendal). Tidak usah terlalu banyak, mungkin 20-30 pasang sendal saja. Supaya malingnya takut masuk. Biar dikira saudara dari kampung lagi datang . 
Kalau nanti sendalnya yang hilang, biasalah. Yang penting ga masuk ke rumah.

Jangan tanya ini rumah siapa.

2. Kalau ragu dengan tips yang nomer 1, berikut tips yang nomer 2. Matikan lampu dan buka sedikit gordern, gantungkan guling dengan bentuk seperti pocong gantung diri di gorden yang sedikit terbuka tadi. Dijmain tuh maling mengurungkan niatnya karena masuk rumah pocong.

serem ya.

3. masih ragu dengan tips nomer 1 & 2? Tenang aja. Masih ada tips no 3. Pasang Papan atau Triplek di depan rumah dengan tulisan: "RUMAH INI DIJUAL" atau "RUMAH INI DISITA KPK" Gak bakal deh itu maling masuk ke rumah, karena mengira rumahnya bermasalah.

Ini rumah nazarrudin atau ahmad fathonah ya.

4. Masih juga ragu tentang tips nomer 1, 2, 3?? 
Masih ada tips nomer 4 yang sekarang lagi cetar membahana..
Pergilah ke kantor polisi dan pinjam Police Line (Garis Polisi). Lalu pasang di sekeliling rumah anda, belilah 2-3 ekor ayam untuk bekal mudik. Sembelilih ayamnya dan jangan lupa cecerkan darahnya disekeliling rumah seakan-akan rumah terjadi pertumpahan darah atau pembunuhan. Dijamin, maling gak akan mendekat ke rumah anda karena dia berpikir: "Ini rumah ngeri banget, ada garis polisi dengan ceceran darah di sekeliling rumah, jangan-jangan ada pembunuhan. Hiiiy..."

sumpah ini bukan rumah gue.

5. Udah 4 tips kalau masih ragu juga bener-bener deh. 
Tips terakhir: bawa mudik aja tuh rumah. Gitu aja kok repot. Hahaha.
Karena kejahatan bukan saja dari niat pelakuknya, tapi karena ada kesempatan. Waspadalah. (bang Nali) ~



Sekian.


Selasa, 30 Juli 2013

Absurd di Kampus.

Hari sudah petang, mata saya melirik ke jam dinding ruangan kantor yang sudah menunjukan pukul 16.30 WIG (Waktu Indonesia bagian Galau). Galau merasakan dentuman irama music drumband yang ada di dalam perut, (baca: Laper).

Hari ini adalah ujian skill lab praktek akuntansi yang di mulai jam 17.00 sore. Seketika saya berangkat ke kampus. Setibanya disana, saya langsung menuju kantin, ternyata masih belum banyak rekan-rekan saya yang sampai disana. Hanya beberapa saja, tidak sampai 5 orang. Ketika sedang duduk dengan menyilangkan satu kaki ke kaki lainnya (gayanya udah kaya orang bener), saya merasakan getaran yang berada di sebelah paha kanan saya: "Brrrrttt". Seketika saya kaget. Gak ding, biasa aja.
Ternyata itu getaran dari Hp saya yang berarti ada BBM masuk.
Saya ambil Handphone dari saku kanan saya, kemudian saya cek, saya pirit pelan-pelan (udah kaya main gaple aja piritan), dan ternyata isinya dari calon gebetan rekan kampus saya yang meberitahukan kalau rekan-rekan yang lain sudah berada di lt. 5 ruang ujian. Oke, baiklah. #kemudianmeluncur

Di ruang ujian ternyata kondisi kelas sudah ramai, kemudian saya melihat-lihat tempat duduk, seketika saya memilih tempat duduk mana yang beruntung yang akan saya duduki.
Akhirnya saya memilih tempat duduk kedua paling depan, Wuih.. udah kaya orang bener aja ujian duduk paling depan. Sebetulnya ini karena pengaruh teman saya yang bernama Fandi. 'Tha, disini aja duduknya, nanti kerja sama' cetus Fandi. 'Ga di belakang aja Fan? Ini tempat duduk paling depan rawan kena tegur dosen loh!' Timpal saya balik. Dengan penuh plin-plan dia jawab: 'Oh iya ya.. yaudah deh gue pindah ke belakang aja kalo gitu.' Saya: '........'
'Anak SD yang baru belajar nyontek juga tau kalau mau kerja sama duduknya di belakang.' Seru saya dalam hati.
Kemudian saya melihat Fandi duduk paling pojok dibelakang dengan rekan-rekan saya yang lain yang ikut pindah semua ke belakang. Jadi mendadak kosong gini bangku depan. Yasudahlah.

suasana kelas
bukan gambar sebenarnya

Saya duduk di kursi baris ke-3 pojok kiri. Sementara ujian telah dimulai, sempat ngaret sebentar. Yang tadinya jam ujian pukul 17.00 sore, baru di mulai pukul 17.40 sore. 'Gilee, ngaret gak nanggung-nanggung sampai 40 menit, gak sekalian aja ujiannya habis buka puasa' Celetuk rekan saya mengeluh. 'Iya, malah gue udah buru-buru kesini, gak sempet dandan, takut telat' Seru rekan saya yang perempuan. Sekejap situasi di kelas kami jadi mendadak Rumpi penuh dengan keluhan.

         Tidak terasa, Adzan maghrib telah berkumandang. Sementara saya gak bawa air minum buat buka puasa, akhirnya saya minum air teh yang dibawa teman saya. Alhamdulillah.
Tapi disini, ada sesuatu yang membuat kami semua sirik. Dosen pengawas kami, dengan enak dan nikmatnya dibawain Kolak oleh OB kampus. Di anterin gitu. Terus makan deh di meja tempat dia ngawasin. Enak banget!
Rona-rona wajah penuh iri & dengki menyelimuti mahasiwa dan mahasiswi yang sedang mengerjakan soal akuntansi yang lumayan ngejelimet itu.
Tidak lama dosen makan Kolak, beliau keluar kelas untuk Solat. Sementara saya ke belakang bercengkrama sekaligus diskusi tentang materi soal. *mumpung gak ada dosen*

Nah, disini hal heboh terjadi, teman saya kebetulan membawa sebotol Big Cola, seperti yang terjadi biasanya, satu botol big cola diminum rame-rame. #indahnyaberbagi
 segarnya big cola

Kebetulan ada satu buah aqua gelas yang sudah di carik atasnya, untuk dijadikan wadah minum big
cola. Jadi, kita minum seakan-akan pakai gelas gitu.. Pakai Aqua gelas yang biasa dibandrol dengan harga Rp. 500,- perak per buah.
Kebetulan saya menjadi orang pertama yang minum, 'Glek-glek-glek...Ahhhh..'
Setelah itu rekan saya cewek bernama: sebut saja namanya Fani, single, wanita, 21 thn. Ingin minum juga. 'Woy bagi dong, gue juga haus nih.' padahal dia kaga puasa.
Saat itu botol Big Cola sedang berada di tangan Fandi, yang dengan Iseng mengocok-ngocok Big Cola sehingga sodanya ngumpul. Lalu dia melemparkannya ke Fani. 'Nih Fan!' Seru Fandi sambil senyum iblis.
Fani menerima lemparan dengan sigap, tanpa berpikir panjang dia membuka tutup botol big cola yang sebelumnya sudah di kocok-kocok sama Fandi. dan.... BYARRRRRR!
Tumpah semua soda Big Cola yang meledak membasahi: Baju Fani, Kertas Ujian Fani, Sampai Meja, Lantai, kena semua akibat tumpahan soda dari Big Cola.
Sekejap wajah Fani memelas, lalu pucat, seperti orang yang buru-buru ke toilet karena ingin boker, pas sampai toilet, ternyata kaga ada air. Ya gitu deh.
Seketika ruang kelas serentak ramai penuh tawa karena melihat Fani yang begitu menderita terkena tumpahan Big Cola.
Kemudian Fani marah: 'Ah lo jail banget sih Fan (fandi), untung aja lo tahun depan mau nikah, kalo engga udah abis lo..'
Saya ga ngerti kenapa Fani ngomong begini, dan apa korelasinya dengan ulah Fandi yang iseng tadi. Sampai sekarang pernyataan ini masih menjadi misteri.
Lalu Fandi bilang sambil tertawa terbahak-bahak: 'Ahahahaha... elo sih lagian ga sabaran.' Jawab Fandi dengan raut wajah tanpa dosa.

Setelah kejadian absurd tadi, kami ber-tiga. Saya (Tatha, Fandi & Raffi) pergi ke mushola kampus untuk solat magrib.
Setelah solat magrib, pikiran absurd Fandi pun muncul: 'Eh Bro, kita makan diluar yuk!' Raffi menjawab: 'Ah, Gile lo Fan, kita kan lagi ujian.. Kalo nanti kelamaan trus dimarahin dosen gimana?' Saya pun ikut meng-iyakan dengan jawaban Raffi. Kemudian Fandi menimpa balik: 'Udah tenang aja, dosennya baik kok, lagian ujiannya keliatan agak santai. Udah pokoknya kita makan yuk, perut gue udah laper!'
Karena kita berdua juga laper, akhirnya kita meng-indahkan ajakan sesat Fandi ini. #menujuwarungpecelayam

ilustrasi warung pecel & soto dekat kampus

Sampai di warung pecel. Kami pun segera memesan makanan.
Fandi: Pak, saya soto Ayam, nasi, minum nya es teh tawar ya!
Raffi: Saya juga sama. Soto ayam, nasi, pake es teh tawar!
Saya: Saya Pecel ayam, nasi, es teh tawar. Gak pake piring ya, Pak!
Tukang soto: Oke boss..
Gak lama, bapak-bapak nya bingung, 'Gak pake piring? hahaha bisa aja kalian..'
Melihat bapak-bapaknya agak linglung, kami pun tertawa.. :))

Kami bertiga makan dengan lahapnya di sebuah warung tenda, senda gurau tertawa ditemani suasana macetnya Ibukota. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukan pukul 18.50 WIG (Waktu Indonesia Bagian Galau). Serentak kami semua kaget. Hampir jam 19.00 Malam. Tapi kami belum kembali ke kelas. Setelah selesai makan, kemudian kami tidak lupa membayar makan-makanan kami. Baiklah ini penting. 
Kami cepat-cepat menuju kampus dan menuju ruang kelas. Sesampainya di depan kampus, Fandi menerima BBm dari teman kami Muthia yang isinya kira-kira begini: 'Fan, cepetan ke kelas, dosennya udah masuk daritadi, kalian ditanyain tuh..'
Seketika kampi pun kaget, deg-degan. Kemudian kami menuju lantai 5 ruang ujian. 
Saya memencet tombol 'naik' Lantai 5 lift kampus kami. Disinilah kejadian Absurd kembali terulang.
Di dalam Lift:
Fandi: 'Eh, gimana nih.. nanti kira-kira kena omel gak ya?' cetus Fandi dengan penuh khawatir.
Raffi: 'Iya Fan, gara-gara elo sih nekat banget..!' jawab Raffi ngotot.
Saya: 'Yaudah deh. Biar adil, yang paling Tua, nanti yang masuk duluan ke dalam kampus'. Seru saya agar Fandi (yang paling tua) agar masuk duluan ke kelas. Supaya nanti kalau ditanya dosen, biar dia aja yang jawab duluan. HAHA.
Raffi: 'Bener Fan, nanti lo duluan ya yang masuk! lo kan yang Tua, dan yang ngajakin juga!
Ternyata Fandi tidak langsung meng-indahkan saran picik kami berdua.
Fandi: 'Enak aja, gak adil ah. Gue gak mau. Gini aja biar adil.....'
Saya gak nyangka Fandi akan mengeluarkan Ide konyol ini.
Fandi: '.....Biar adil kita GAMBRENG!!!'

Fandi, cowok tulen dengan umurnya yang menginjak ke-27 tahun, yang berencana menikah tahun depan, ngajak GAMBRENG?!! what the hell?!!
Sebagai orang yang paling tua, seharusnya dia punya sifat leadership..
Sebagai orang yang lebih tua, dia seharunya mengerti perasaan kami..
Sebagai orang yang lebih muda, kami menghormati Ide dari orang yang lebih tua..
Sebagai orang yang lebih muda, kami pun setuju dengan Idenya...
#Gubrak

Sampai akhirnya kami tiba di lt.5
Kami pun sepakat untuk Gambreng, bagi yang keluar duluan, dia yang jalan belakangan. Sampai akhirnya: HOMPIMPA GAMBRENG!! tinggal Saya dan Fandi. Karena Raffi sudah keluar duluan ketika Gambreng tadi!
Singkat cerita setelah saya adu suit dengan Fandi, dengan hasil akhir yang dimenangkan oleh Fandi dengan skor 3-1. Maka dengan ini telah ditentukan kalau saya lah yag jalan duluan masuk ke ruang kelas.
Saya dengan pedenya jalan ke ruang kelas sementara Raffi dan Fandi mindik-mindik kaya orang ketakutan berharap saya menjadi tameng mereka.
Ternyata sampai ruang kelas saya langsung nyelonong masuk, karena dosennya sedang melayani pertanyaan mahasiswi di depan mejanya~
Dan alhasil, kejadian yang dikhawatirkan sebelumnya itu tidak terjadi sama sekali. HAHAHA
Akhirnya kami kembali mengejerjakan soal praktek Akuntansi sampai pukul 20.00 (WIB) malam.

Tamat~


 Tertanda


Guesst Tatha



 




Selasa, 23 Juli 2013

consistently believed.

Hari ini tepat tanggal 24 july 2013.

Ketika sedang merenung sendirian, suka berpikir yang macem-macem. Mulai teringat kesalahan-kesalahan yang lalu, kebodohan-kebodohan yang lalu saya perbuat. Dan pada akhirnya menyesal dengan sendirinya..
Memang selalu betul kalau ada kalimat yang menyatakan: 'Penyesalan itu selalu datang terlambat, kalau duluan itu namanya pendaftaran.'
Saya mengerti, kalimat yang awal itu betul, tapi yang belakang itu agak nyeleneh ya. Apa hubungannya coba?

Tetapi yang patut disadari adalah: tidak ada gunanya menyesali kesalahan yang telah diperbuat, tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri. Tapi tetaplah konsisten memperbaiki diri, tetaplah menjadi pribadi yang lebih baik tiap harinya. Jadilah orang yang bermanfaat untuk sesamanya. Lalu apa yang membuat hidup ini bermakna bagimu? Apabila kamu mati? apa yang jadi bekal kamu nantinya? Apa yang kamu tinggalkan kepada orang-orang setiadanya kamu nanti?
Ya.. Bermanfaatlah.. Terutma untuk keluarga: yaitu orang mencintaimu dengan tulus, sanak saudaramu & orang-orang sekitarmu.

Saya berusaha melawan segala macam pembatas yang ada di dalam pikiran saya. Pikiran yang membelenggu keinginan yang ada di dalam hati. Niat hati yang tulus, sebagaimana tindakan yang sudah dipersiapkan untuk mencapai suatu tujuan mulia, seakan terhalang oleh tembok besar yang menghalangi sehingga sulit melakukan sesuai dengan apa yang saya ingini. Rasanya sangat sulit, tapi saya yakin bisa melawan tembok itu. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan keyakinan. Seperti keyakinan kita kepada Nya. Yakinlah bahwa DIA yang akan menyelaraskan antara hati dan pikiran ini.
Ketika berkeluh kesah, seringkali saya merasa khawatir dengan apa yang terjadi di kedepannya. Kekecewaan akan suatu hal yang berujung kesedihan yang menyelimuti jiwa, menyusul segenap keresahan di dalam hati, kepada hal yang abstrak, hal yang belum pasti terjadi. Hal apapun itu.
Namun, sesuatu yang sudah pasti: setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap kesedihan pasti ada kebahagiaan yang menunggu di depan. Itu yang sudah pasti.

Ketika pancaran hati ini menyinari kalbu: seperti cahaya mentari yang menyinari alam, kemudian gemuruh awan mendung menyeringai sehingga hujan, namun setelah hujan, terbitlah kembali matahari, disertai Pelangi yang Indah menyinari.

And the last...
I am sure, all will be beautiful in its time. :)





Selasa, 02 Juli 2013

Hal yang sudah pasti: Kematian.

Selasa, 02 Juli 2013
12.00 Siang

Saya sedang makan siang dengan beberapa teman kantor saya.
Pada saat itu saya sedang menunggu kabar dari keluarga temen sekelas di kuliah saya, yang saat itu sedang terbaring koma kritis di rumah sakit.
Sudah 1 minggu lebih teman saya sudah di rawat karena penyakit infeksi paru-paru. Awal saya menjenguk beliau, keadannya mulai membaik. Beliau bisa bicara, bercanda, dan senantiasa tersenyum kepada kami yang saat itu menjenguk beliau (Alm).

Memang dari awal kami menjenguk beliau masuk rumah sakit, seperti sudah ada tanda-tanda kalau beliau akan dipanggil Tuhan YME. Berawal dari kakaknya yang memberi kabar kalau adiknya (teman saya) minta dikunjungi untuk di jenguk. Mungkin dari situ Tuhan sudah punya rencana kepada beliau.

Diluar perkiraan kami setelah menjenguk beliau di hari pertama, kami mendapat kabar kalau beliau Kritis, beliau kritis pada hari jumat pukul 03.00 pagi, rekan-rekan saya dari kampus memutuskan untuk menjenguk beliau pada hari sabtu. Ketika kami menjenguk beliau, keadaan sangat memprihatinkan sekali. Ingin menangis rasanya, bagaimana melihat seorang teman baik sedang berjuang melawan rasa sakit, dengan beberapa selang udara dan infus yang dipasang pada bagian tubuhnya. Sangat iba kami melihatnya, beberapa teman saya tidak bisa membendung air mata karena tidak kuat melihat keadaan teman saya seperti itu. Disana kami mendoakan beliau agar lekas sembuh dari penyakitnya.
Di kampus, memang beliau seseorang yang pandai, baik, serta taat beribadah. Begitu juga di lingkungan kerja nya, beliau orang yang tekun dan jarang mengeluh. Kebaikan-kebaikan ini yang kami ingat kepada beliau.
Teringat saat semester satu hingga sekarang semester dua, beliau adalah teman sekelompok saya. Hampir setiap tugas kelompok kami berempat selalu menjadi bagian dari kelompok. Mungkin saat itu adalah saat yang paling saya ingat kepada beliau. :)

Sampai hari selasa, keadaan rekan saya ini belum ada perkembangan, malahan semakin drop. Info dari sanak keluarga kalau dokter sudah menyerahkan semuanya kepada tuhan YME. Hingga jam 12.00 siang kami mendapat kabar, kalau rekan saya sudah di panggil kepada-Nya.
Setelah saya mendengar kabar itu, saya tersentak hening, sedih, sambil berpikir & bertanya dalam hati saya: 'Kenapa secepat ini ya Robb? apakah KAU tunjukan ini sebagai pengingat kepada kami semua?'

Tidak lama seteleah beliau meninggal dunia, beliau dibawa ke rumah duka untuk dimandikan dan disalatkan. Beberapa rekan saya sudah sampai di rumah duka, sementara saya masih berada di kantor. Saat itu saya mendapat kabar kalau beliau akan langsung dimakamkan ba'dah ashar jam 15.00 sore. mendengar kabar itu, saya langsung menuju TPU kemiri untuk langsung ke makam beliau, gemuruh hujan menemani perjalanan saya pada saat itu. Sampai akhirnya saya sampai di TPU kemiri rawamangun jam 17.00 sore. Sudah tampak  kehadiran rekan-rekan saya dan sanak sodara serta rekan-rekan almarhum yang mengerubungi kuburan beliau. Suasana haru menyelimuti kami semua. Lantunan Doa kami panjatkan. Sementara saya sudah tidak kuat membendung air mata yang menetes di kedua pipi saya, saya mengingat kebaikan-kebaikan beliau. Engkau memanggil dia secepat ini. Semoga menjadi pelajaran yang berharga bagi kami semua.

========================================================================

Salam.



Rabu, 19 Juni 2013

Story of Bambang & Inah.



Menikmati pagi yang cerah ini, ditemani secangkir kopi, mendengarkan segenap curahan hati.
Pada pagi hari ini, saya mendengarkan cerita seseorang, dia adalah sahabat dekat saya. Namanya bambang yah..
Dia menceritakan seseorang. Sebut saja namanya Supri, Single, perempuan, 19 tahun.

Bukan, bukan supri. Anggap aja namanya Inah. Inah ini bukan nama pembantu komplek yang biasa dipanggil: "Inaaaaaaah!" "Iya nyaaaaaah." Sapa Inah teriak sampe berbusa. (Ijah kali bukan Inah)
Tapi, Inah ini bukan pembantu. Inah ini adalah rekannya bambang, tepatnya mantan majikan sahabat saya yang sekarang dia anggap adik.

Mungkin terkesan norak menceritakan cewek di Blog, udah kaya curhat aja. Ya terus kenapa? Ini kan Blog pribadi saya, kalau gak suka. Ga usah dibaca. Simple kan?
*ini belum cerita kok udah sewot duluan ya?* hahaa

Hari ini hari kamis, Bambang baru pulang kuliah, Bambang sampai rumah jam 23.00. Bambang ingin menepati Janji dengan Inah. Sahabatnya Bambang yang sekarang ia anggap adik, untuk menceritakan hal yang sebenarnya tidak biasa bagi si Bambang itu. Wuih, udah kaya apa aja ini..
Iya, Bambang menceritakan kehidupannya pasca bercerai dengan Inah.

Backsound: Arya wiguna - Demi tuhan

Bambang bercerita ketika dia masih menjalin cinta dengan Inah kurang lebih 31 bulan lamanya. Begitu banyak hal-hal yang menyenangkan yang dia lewati dengan Inah. Sehingga suatu ketika, Bambang dirundung masalah. Semua nya usai. Bambang udahan, pisah, putus, cerai, selesai! Tamat. Udah.

Belum.. Baru mulai ini..
Setelah mereka putus, seperti kebiasaan anak remaja pada umumnya, broken heart sudah menjadi hal biasa pasca putusnya suatu hubungan, ketika Bambang menceritakan hal ini kepada Inah. Inah bertanya kepada Bambang, apakah dia (Bambang) Galau ketika itu?
Bambang menjawab. Enggak. Dia gak sampai naik tiang sutet yang tinggi itu kok! Karena Bambang sadar dia takut pada ketinggian. #gubrak
Hanya saja Bambang melampiaskannya dengan naik motor ngebut-ngebutan, nyalip-nyalip kontainer ditengah-tengah gitu kan.. Serem. Dan ketika itu dia (Bambang) bawa motornya sambil nangis.
Bambang cerita begitu kepada Inah. Inah ketawa.
Inah ketawa di atas penderitaan Bambang.

Backsound: Padi - Sesuatu yang Indah.

Saat itu bambang ngobrol panjang lebar, nostalgia karena sudah hampir 3 bulan mereka ga ngobrol lama seperti ini. Dulu ketika mereka telf itu paling sebentar ya 2 jam. Kenapa telf? gak ketemu aja? Iya, mereka LDR. Inah di salah satu Universitas Negri di Jawa Tengah, kuliah disana. Sementara Bambang di Jakarta . Semenjak Inah diterima kuliah disana, intensitas pertemuan mereka semakin berkurang, kadang bisa 4-5 bulan sekali. Tapi mereka lalui bersama dengan penuh kasih sayang dan saling percaya. Sampai akhirnya semuanya selesai..

Walaupun sudah hampir 3 bulan, Bambang belum bisa melupakan bayang-bayang Inah dalam hidupnya. Tapi Bambang membuatnya seolah-olah dia telah melupakan Inah. Bambang ingin Inah bahagia walaupun dengan orang lain. Begitu kata Bambang kepada saya. Meskipun saya yakin dia berbohong.
Bambang senang, ketika itu Bambang melihat foto Inah di display picture BBM. Kelihatan badannya makin gemuk, pipinya tembem. Bambang tanya ketika itu: 'Inah, berat badan kamu berapa? kok sekarang keliatan gemukan?' Inah menjawab: 'iya kak, berat ku jadi 43,7kg dooong' cetus Inah bangga.
Satu sisi, Bambang juga sedih. Inah sudah bertemu dengan seseorang yang di istilahkan dengan sebutan awan. Kk tingkat Inah ketika itu. Orang nya baik, penuh perhatian, hampir tiap hari selalu makan bareng, jalan-jalan bareng, kala itu ketika mereka telf'an Inah menceritakan semua. Ternyata sudah se-intens itu. Pantas aja berat badan kamu bertambah. Begitu kata Bambang.
Berbeda dengan Bambang, selama 31 bulan, rekor berat badan Inah selama berhubungan dengan Bambang itu 42kg. Rata-rata 40kg. Terlihat disini dibuktikan dalam teori kebahagiaan: 'semakin naik berat badan seseorang, itu menunjukan kalau orang itu makin bahagia.' Teori darimana ini...

43,7kg mereka dekat hanya 3 bulan kurang. Bambang mulai berpikir aneh-aneh. Gimana kalau nanti mereka jadian selama 3 tahun. Bisa-bisa Obesitas Inah ini?!
Enggak, enggak.
Bambang sedih, sekaligus bahagia. Gitu katanya. Bohong lagi.

Memang, pasca berpisah, mereka saling terbuka antara kehidupan mereka masing-masing. Termasuk kedekatan mereka dengan seseorang, nah mas-mas yang deket sama Inah tadi, di ibaratkan Inah sebagai awan. yang sulit di sentuh, walaupun sudah dekat. Dan ketika di sentuh, ia akan berpencar karena dia hanya apa nya udara gitu saya lupa... susah banget pengungkapannya..
Sementara ada satu orang lagi yang di ibaratkan sebagai bunga, yang mudah dipetik. Gampang dibawa pulang, harum, Indah. Orang ini yang sudah jelas menyukai Inah sewaktu kita masih bersama dulu. Dan sekarang masih mengagumi Inah, dengan kata lain, kalo Inah mau ya tinggal Jadian aja
Inah bertanya kepada Bambang: 'Kalau kk jadi Inah, pilih mana? awan atau bunga?'
Bambang jawab: 'Ikuti kata hatimu.'
Yap, Bambang tidak menceritakan panjang lebar lagi, karena inti dari cerita pada artikel ini, sudah dia ceritakan semua.

dan terakhir:

'Selamat pagi Inah, selamat menjalankan aktivitasmu.' :)


Begitu kata Bambang kepada saya.


======================================================

Update :
29-06-2013

Kemudian Bambang datang lagi kepada saya. Dengan raut muka penuh dengan kecemasan, kesal & mumet.
Mungkin ini adalah jawaban dari semua pertanyaan Bambang selama ini. Wuih, dramatis banget ini. Udah kaya acara Silet aja! Semua akan di kupas secara Tajam, se-tajam. SILETTT!!
Update untuk hal terkait, Bambang akan menceritakan secara lebih serius pada artikel ini.

Inah kembali menceritakan hari-harinya disana.
Saat itu, bunga berusaha mendekati Inah. sebetulnya Inah sudah tau kalau sebetulnya Bunga menyukai Inah, hanya saja Inah selama ini berpura-pura tidak tau. Uniknya, Inah ini mempunyai sifat ingin mengetahui urusan orang lain, atau dalam bahasa anak muda zaman sekarang adalah (kepo).
Sampai Inah menanyakan sebetulnya siapa orang yang disukai oleh Bunga. Bunga hanya memberi clue kalau orang itu, orang yang menyenangkan, nyaman apabila bersama dia, namun orang itu kadang mendekat, kadang menjauh. Begitu kata Bunga. Mungkin wajar Bunga merasakan hal itu. Karena Inah ini adalah pribadi yang humble, dekat dengan semua orang, cowok atau cewek. tua atau muda Sama saja. Kecuali bencong ya. Bambang nggak tau. Apalagi saya.
Inah selalu mendengarkan curahan hati Bunga, seseorang yang disukai Bunga, yaitu Inah sendiri. Mungkin Bunga sendiri tidak tau kalau Inah sudah mengetahui perasaannya. Karena teman-teman yang memberi tau. Dan saya rasa Bunga juga tau, kalau Inah memang sudah tahu kalau orang yang disukai Bunga adalah Inah sendiri, berharap Inah merespon dari pendekatannya selama ini.

Sampai suatu saat, Inah lelah akan kepura-puraan selama ini, kerap kali dia disalahkan sama teman-temannya karena mungkin dia hanya mempermainkan Bunga selama ini.
Akhirnya pada suatu kesempatan, Inah memberanikan diri menanyakan kepada Bunga kalau sebetulnya dia tau orang yang diceritakan Bunga selama ini adalah dirinya. Bunga kaget, sekaligus meng-iyakan.
Lalu, Inah memberitahu kepada Bunga, untuk tidak berharap banyak kepada Inah. Kalau untuk saat ini hatinya belum siap menerima siapapun. Walaupun saya tau, sebetulnya bukan Bunga yang Inah harapkan. Namun Awan.
Setelah mereka mengobrol, dapat disimpulkan Inah belum bisa menerima Bunga.
Bunga pun agak depresi mendengar keputusan itu. Dia suka bengong, coret-coret kertas gak jelas, kalau lagi ngumpul, tertawa hanya senyum kemudian jutek lagi. Begitu kira-kira yang diceritakan Inah.

Bunga juga cemburu selama ini akan kedekatan antara Inah dan Awan. Inah dan Awan memang terlihat seperti yang lagi pedekate. Namun mereka belum mengakui. Sering kali teman-teman kampusnya sering meledeki mereka. Namun si Awan itu hanya berkata kalau kedekatan mereka hanya sebatas kakak & adik.

Kemudian si Awan berinisiatif untuk menenangkan keadaan Bunga, bermaksud menjelaskan kalau hubungan Inah dan dia (Awan) hanya sekedar kakak dan adik. Dengan maksud agar hubungan persahabatan antara mahasiswa dan kakak kelas itu tidak 'tegang' .
Dan akhirnya Bunga menerima penjelasan dari Awan itu..

Semua cerita ini berdasarkan kejadian langsung yang di alami oleh Inah kepada Bambang.

Disini yang Bambang tidak habis fikir. Begitu katanya. 'Kenapa sih?' tanya saya.
Setelah menceritakan hal itu, Awan mengungkapkan perasaannya kepada Inah, kalau memang Benar selama ini Awan suka kepada Inah. Sudah lama. Inah tidak menjelaskan sejak kapan Awan menyukai Inah pada saat itu. Namun ketika Bambang masih menjalani dengan Inah, Awan memang sudah sering mendekati Inah dengan mengantar makan, memberi perhatian, sampai main ke kostnya hampir setiap hari. Dari awal Bambang menyangka: Gak mungkin kalau Awan hanya menganggap Inah sebagai adik. Kata Bambang menebak-nebak.

Dan ketika Awan mengungkapkan perasaannya, Inah juga mengungkapkan perasaannya. Kalau Inah juga suka kepada awan.
Sebetulnya Bambang sudah tidak kuasa mendengar cerita-cerita dari Inah. Namun mungkin Bambang terus mencoba agar Bambang bisa menerima apapun yang terjadi.
Sayapun berusaha menenangkan Bambang yang tak kuasa melanjutkan ceritanya. #lebay

dan akhirnya..
Semua kekhawatiran Bambang sudah menjadi kenyataan. Orang yang dulu begitu Bambang kagumi, sudah berubah begitu cepat. Kenapa?
Logikanya pun tidak sampai memikirkannya.
Hal yang Dia yakini adalah: kalau tulang rusuk tidak akan pernah tertukar.
Begitu kata Bambang, saya pun meng-iyakan.
'Segala baik buruknya suatu hal, pasti sudah di tuliskan oleh Nya. Jadi, kenapa kamu berburuk sangka, Mbang? Tidakkah kamu mengambil pelajaran dari ini semua?' Kata saya memberi saran.
Karena sebaik-baiknya cara melupakan orang yang menyakitimu adalah: Lupakan sakitnya, tapi ingat pelajaran dari kesalahannya!

Rabu, 15 Mei 2013

Baksos ke-25 Cillincing Jakarta Utara


Sunday, 12-05-2013 

08.40 A.M

Astagfirullah, ketika saya melihat jam saya pun kaget: sekarang sudah pukul 08.40 A.M.
Sedangkan saya baru bangun tidur. Cepat-cepat saya langsung bergegas mandi, nyalain Shower, lalu nyanyi "mengapa..... aku begini ~" ngaco.
Saya cepat-cepat mandi dan bergegas langsung ke lokasi Baksos di Cilincing Jakarta Utara.

Acara baksos ini adalah acara rutin bulanan yang di adakan oleh salah satu alumni SMK Negeri di Jakarta dalam rangka: memberikan motivasi & semangat untuk lebih dari 150 anak yatim dhuafa di Cilincing  Jakarta Utara. Karena salah satu alumninya satu kampus dengan saya, saya pun ikut bergabung, karena saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu adik-adik kita disana. Perlu diketahui bukan hanya Alumni SMK itu saja yang menjadi anggota gerakan sosial ini, tetapi ada pula yang ikut karena tahu melalui Facebook dan media sosial lainnya.

Saya dalam perjalanan menuju SMK tempat saya janjian dengan teman saya untuk ke lokasi baksos bersama dia. Yang saya pikirkan saat itu cuma 2 hal: 1) Dia marah sama saya. 2) Dia memarahi saya.
Ya.. dua-duanya marah. Karena saya sudah telat.

Sesampainya disana, ternyata jawabannya yaitu nomer 3, yaitu: Dia tidak memarahi saya. (jawaban nomer 3 lupa saya tulis) *ngeles tingkat dewa*
Untunglah kawan saya pengertian, karena semalaman saya di musolah dekat rumah bermuhasabah. Jadi setelah subuh saya tidur lagi.. dan alhamdulillah bangun tepat waktu Bablas!

Akhirnya kita pun berangkat ke lokasi Baksos, sesampainya disana acara telah di mulai. Dan lihatlah:

                              anak-anak sedang bersemangat mendengar motivasi dari kak Aan.


Begitu bersemangat dan cerianya anak-anak dalam mengikuti acara ini, mereka bersemangat belajar, meskipun nasib mereka tidak seberuntung anak-anak yang lain. Ada lebih dari 150 anak yang mengikuti acara ini. Luar biasa!

Terkadang saya suka merenung, ketika saya lagi di jalan, terutama di persimpangan lampu merah sering saya melihat: anak kecil ngamen, ada yang meminta-minta, tak peduli terkena panasnya terik matahari atau derasnya guyuran hujan. Usia 4-10 tahun, mereka sudah diperkenalkan dengan kerasnya kehidupan, mencari sesuap nasi untuk keluarganya. Tentu ini adalah hal yang keliru, karena anak seusia mereka seharusnya menikmati indahnya taman kanak-kanak. Belajar sambil bermain. Tapi kenapa masih ada anak-anak yang kurang beruntung diluar sana? Saya bertanya dalam hati saya: "Kemana orang tuanya?"
Apakah mereka tidak sadar betapa kejinya membiarkan anak terlantar seperti itu.. Mereka adalah titipan Allah, yang kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Tidakkah mereka sadar?

Yah.. Saya berfikir, prihatin saja tidak cukup, memberikan sumbangan saja kurang rasanya, oleh karena itu mungkin Allah telah menggerakan hati saya ke tempat ini, di pertemukan dengan teman-teman yang memperdulikan nasib anak-anak. Semoga niat saya ini tetap lurus seperti ini.

Maaf curhatnya kepanjangan.

Bukan hanya diberikan motivasi, tetapi anak-anak juga di ajak bermain games pemicu belajar dan semangat! contohnya seperti ini:



Main tangkap telunjuk.

Yup, salah satunya adalah main tangkap telunjuk. Games ini berfungsi untuk melatih otak kanan. Cari mainnya: Telapak tangan kiri di lapangkan, lalu telunjuk tangan kanannya di letakkan ke telapak tangan rekan di sebelahnya. Jadi dari kakak Aan memberi Clue nama buah, misalnya buah Apel. Nah, nantinya kak Aan memberikan sebuah cerita, apabila ada kata 'Apelnya' anak-anak harus cepat tanggap menangkap telunjuk rekan di sebelahnya. Butuh konsentrasi untuk main game ini.. 
Dari permainan game ini, untuk yang paling jago mainnya, dapat hadiah, ini salah satu hadiahnya: 

'hore aku dapet buku'

Selain memberikan motivasi, games dll. Di akhir acara kita juga memberikan bantuan dana & santunan di antaranya: Nasi box dan peralatan MCK, Kemeja, Seragam sekolah, bingkisan & Sepatu untuk diberikan ke setiap anak Yatim & dhuafa.


uang saku, biaya pendidikan & operasional


11.40 A.M

Tak terasa Baksos hari ini telah selesai, perasaan bahagia menyelimuti relung hati, melihat anak-anak pulang dengan suka cita. Mudah-mudahan mereka dapat menyerap pelajaran dan diterapkan dalam kehidupan masing-masing, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua maupun keluarga, lingkungan sekitar, bangsa & negara. Amin
Kedepannya Insya Allah saya akan terus update kegiatan sosial Baksos ini, sebulan sekali. Wassalam.


















                                                                                                                       
                                                                                                          - mario maurer -                                                                                             

Senin, 13 Mei 2013

Kurang 2 bulan.



Friday, 13-05-2013

10.30 A.M

Ketika itu, saya sudah mantap berencana untuk meminjam uang dari Bank Permata.
Ya.. saya akan berdagang! yea berdagang. Dagang apa? hmm.. mungkin akan saya beritahukan ketika dana pinjamannya sudah di approve. #skip
Hal ini sudah lama telah saya rencakan, tapi baru hari ini saya berani untuk memulai. Jreng.. Jeng.. Jreng..

Hari jumat tepatnya sebelum salat jumat, saya sudah janjian dengan sales bank Permata.
"Lagi dimana pak?" Tanya saya lewat telp. "Oh ya.. ini mas 'Guesst' ya? saya sedang menuju kantor bapak!" Jawab sang sales. "Oke, aku tunggu ya pak!" Jawab saya dengan nada manja. Sales bank pun menjawab "Oke Cyiiiiin!" . Oke, itu cuma guyon.

Setelah menunggu, akhirnya sales bank itu pun datang. Tanpa menunggu lama, saya persilahkan beliau duduk, kemudian kita berbincang, makin lama perbicangan kita semakin serius, mata kita bertemu...... "hehh lepasin... lepasiiin!". Bukan.. bukan itu.
Saya bertanya tentang prosedur peminjaman uang ke bank permata, maksud saya disini meminjam uang untuk memulai sebuah usaha, tapi sales bank itu berkata: "mas, ini saya tuliskan untuk biaya pendidikan saja ya, karena kalau alasannya untuk memulai usaha, itu sulit di approve" begitu beliau bilang.
Yasudah, saya nurut aja.

Singkat cerita, beliau membantu saya mengisikan form pengajuan pinjaman. Saya pun sambil melihat brosur angsuran. Disitu tertulis persayaratan mutlak mengenai pinjaman. Salah satu syaratnya yaitu: Umur nasabah min 21 tahun! #JLEB
Saat saya mengajukan pinjaman ini, umur saya 20 tahun 10 bulan. Alias kurang 2 bulan. Jleb banget ga sih? :|

Sales bank pun keliatan bingung "Waduh mas, ini belum 21 tahun ya" kata sales bank. Saya bilang "Iya mas, 2 bulan lagi saya 21 tahun, apakah ini bisa dibantu?" "Baik mas, di Permata sepertinya ada program khusus untuk nasabah di bawah umur 21 tahun, mudah-mudahan programnya masih ada" Begitu kata beliau.
Setelah mendengar kata-kata ini, seperti angin segar karena masih ada harapan. Satu sisi saya bertanya? apakah beliau hanya memberi harapan kosong? apakah itu kata-kata sales yang menghibur demi menenangkan costumernya? apakah ini semacam PHP? apakah dia tega melakukan ini terhadap saya? Baiklah. Semakin kesini semakin ngaco..

Pada akhirnya.. Saya husnudzon, kalau memang ini Rezeki saya, dana ini di approve dalam waktu 4 hari, kira-kira selasa dana sudah masuk. Kalaupun belum rezekinya, saya harus menunggu sampai bulan juli tepat di umur saya 21 tahun.
Saya percaya, rezeki Allah itu dari mana-mana. Termasuk dari pinjaman. Insya Allah saya akan memulai usaha saya sesuai passion yang saya sukai dengan serius. Mudah-mudahan berjalan sesuai rencana. Amin yaa Robbal alamiin.




Sabtu, 11 Mei 2013

Welcome to my Blog!

01.00 A.M

Berawal dari posting seseorang di Internet, saya bilang "Orang itu.. Semua hal yang terjadi di kehidupan pribadinya di tulis semua di Blog! Norak bangeeet!" . Besoknya saya bikin blog juga (hari ini).
Baiklah, ini gak penting. #skip.

Isi dari blog ini Tentunya tentang semua hal yang terjadi pada kehidupan saya pribadi. Mulai dari pelajaran hidup, hikmah kehidupan, dan cinta lain-lain.

Untuk apa menulis sesuatu yang panjang lebar di twitter, karakternya cuma 140, saya kalau mau menulis apapun, itu kurang! Gak pantes juga kalaupun yang ingin saya tulis di jadikan kultwit. Ga akan cocok! hehe
Setidaknya itu salah satu alasan saya membuat blog ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman pembaca sekalian. :)

and Final Word..


Happy reading my Post.